Dewi Winarsih

Perempuan, 20 tahun

Jakarta, Indonesia

belajar bersyukur dari apa yang Allah kasih hari ini dan belajar ikhlas dengan apa yang Allah ambil hari ini•uhibbu ilaika fillah•mamailoveyoumore• •mamailoveyoumore•
::
Start
Dewi Winarsih
Shutdown

Navbar3

Cari Blog Ini

Kamis, 24 April 2014

pertama kali melihat kesan pertama yang kuingat adalah kau sempurna
aku menjalani dan aku merasa bahagia itu ada
entah itu apa, cinta, sayang atau sekedar kagum
hari itu, senyuman teduh yang ku lihat 
ya tentunya ia tersenyum denganku bukan dengan dia
kesan kedua yang kuingat, hati ini bahagia(lagi) tapi apa ini cinta?
sungguh rasanya berbeda....

tapi hati ini hanyalah hati
yang kadang merasa sakit melihat kenyataan
menangis dibalik senyuman dihadapan mereka
setelah itu, hanya menangis yang mewakili bibir yang sulit terbuka ini

sebagian orang yang kutanya
mereka lebih memilih dicintai 
rasanya aneh, ya perasaan ini
tiba-tiba takut untuk memulainya
tapi mengingat hari itu senyuman yang terlihat
hari yang membuatku bahagia dan bangun dari semua masalah-masalahku

tapi aku sadar, hidup bukan hanya untuk mencari arti perasaan ini
yang terpenting bukan dia mengetahui perasaan ini
tapi melihat ia bahagia walau bukan denganku itu sungguh jauh lebih bijak kan?

rp.
Read More --►

Kamis, 05 September 2013

menunggu...

dia yang bingung menentukan arah. melangkah, diam atau mundur. dia yang lelah untuk berjalan. hingga memilih untuk berhenti. dia yang bingung untuk berbicara, hingga dia memilih untuk diam. kehidupan kadang membuat dia bertanya, apa hanya jalan lurus yang dia harus hadapi atau justru persimpangan yang membuat dia berhenti dan mundur.

saat adanya pilihan, dia menutup mata dan membiarkan hati memilih. hingga dia memilih untuk menunggu. menunggu entah apa, menunggu entah siapa , menunggu entah dimana dan menunggu sampai kapan. yang dia tau hanya dia harus terus menunggu, sampai ruang itu terisi.

dia percaya, setelah badai pasti ada pelangi. dan pelangi adalah lukisan Tuhan yang paling indah. tapi apa dengan diam dia akan menemukan pelangi? tentu tidak. perlu hujan untuk mendatangkan pelangi. sama seperti hatinya, yang perlu seseorang untuk mengisi. namun, dia hanya bisa menunggu sampai seseorang itu menyadari. sayangnya ruang kosong yang sudah dipersiapkan rapi-rapi ini, justru malah dibiarkan kosong. entah sampai kapan, tapi apa yang lebih indah selain harapan. harapan yang lebih membuat dia sakit, bukan seperti tergores tapi kebih dari itu. kasih sayang yang hanya bisa dia ungkapkan melalui untaian kata-kata tanpa diketahui.

tapi dia masih percaya, keajaiban datang setiap hari. Tuhan tidak tidur dan selalu melihat manusia yang berusaha dan berdoa.

bermimpi, adalah hal yang membuat kita seperti seorang yang bodoh. ya paling bodoh. sama halnya seperti bermimpi mengharapkannya. tapi dia yakin, semua pasti ada jawabannya. dan menunggunya adalah satu bukti dari besarnya perasaan ini.
Read More --►